Minggu, 15 April 2012

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN ADIWIYATA

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN ADIWIYATA
MENUJU SEKOLAH PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN

A.   Latar Belakang
Program Adiwiyata adalah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam pelestarian lingkungan hidup . Untuk itu, perlu upaya penyadaran masyarakat dan peserta didik terhadap permasalahan yang dihadapi ini. Kualitas manusia mempunyai peran penting dalam upaya penyelamatan Sumber Dayas Alam. Dengan pengetahuan lingkungan hidup yang lebih baik diharapkan semua elemen masyarakat sadar untuk turut serta melaksanakan upaya-upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup. Kondisi tersebut tentu menjadi hal yang sangat penting dan harus diselesaikan oleh bangsa dan negara.
Pada tanggal 19 Februari 2004 Kementerian Negara Lingkungan Hidup bersama dengan Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama dan Departemen Dalam Negeri telah menetapkan Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup (Pendidikan LH). Kebijakan Pendidikan LH ini pada intinya merupakan kebijakan dasar sebagai arahan bagi semua pihak terkait (stakeholders) dalam pelaksanaan dan pengembangan pendidikan LH di Indonesia. Pendidikan LH diyakini sebagai salah satu alternatif solusi yang efisien dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pelestarian fungsi lingkungan hidup. Pendidikan LH yang telah dilakukan di Indonesia selama ini masih belum memberikan pengaruh positif terhadap perubahan kesadaran dan perilaku masyarakat dalam melakukan tindakan yang menguntungkan atau berpihak pada lingkungan hidup dan masyarakat.
                   Pada tanggal 3 Juni 2005 telah ditanda tangani Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Menteri Pendidikan Nasional dan sebagai realisasi MOU tersebut pada tanggal 21 Februari 2006 telah dicanangkan Program Adiwiyata, yaitu Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan. Program Adiwiyata dicanangkan untuk mendorong dan membentuk sekolah-sekolah di Indonesia agar dapat turut melaksanakan upaya-upaya pemerintah menuju pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang.
            Tujuan Program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk SDN 01 Pauh Kurai Taji termotivasi untuk melaksanakan program Adiwiyata ini dan menitegrasikan kedalam mata pelajaran sesuai dengan materi dan kelas masing masing dengan harapan agar siswa dapat melestarikan lingungan yang asri dan menunjang proses belajar mengajar serta dari sekolah ini dapat uga dasar penyadaran warga sekolah dan masyarakat turut bertanggung jawab dalam upaya penyadaran masyarakat sekitar turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan, baik secara individu maupun kelompok.
                   Program Adiwiyata dari SDN 01 Pauh karena diharapkan dapat ditunjang oleh sarana dan prasarana yang ada , dukungan dan kerja sama dari warga sekolah dalam melaksanakan Program Adiwayata, sehingga dalam waktu singkat  SDN 01 Pauh bisa mewujudkan sekolah yang lebih bersih , rindang dan nyaman. Dengan memperdayakan  seluruh warga sekolah serta meniplementasikan  pendidikan Lingkungan Hidup kedala mata pelajaran
B.   Potensi dan Kendala
I     Potensi Yang Mendukung  Dalam Pelaksanaan Program Adiwiyata  
       SDN 01 Pauh dinilai mempunyai potensi dalam melaksanakan Program Adiwiyata karena SDN 01 Pauh mempunyai :  Kebersamaan,Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya alam, Melalui prinsip prinsip dasar program Adiwiyata yaitu Partisipatif dan berkelajutan  melalui kegitan kegiatan antara lain :
a.Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya  Lingkungan
1.    Mewujudkan Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya  lingkungan Kebijakan Sekolah untuk mengembangkan pembelajaran lingkungan hidup. Kebijakan ini dilakukan dengan mengintegrasikan materi lingkungan hidup kedalam mata pelajaran yang relevan seperti IPA, IPS, PKn, Bahasa Indonesia, Agama, BAM maupun Bahasa Inggris
2.   Kebijakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (tenaga          kependidikan/non kependidikan) dibidang pendidikan lingkungan hidup. Kebijakan ini dilakukan dengan mengirim guru untuk mengikuti seminar ataupun sosialisasi materi lingkungan hidup
3.  Kebijakan sekolah dalam upaya penyelamataan sumber daya alam. Kebiajakan ini dilakukan dengan cara membuat edaran atau slogan yang berisi himbauan kepada seluruh warga sekolah agar dapat menghemat penggunaan air, listrik, ataupun ATK.
4.  Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat sekolah telah berupaya semaksimal mungkin dengan jalan memperbanyak tempat sampah, baik untuk sampah basah maupun sampah kering. Tiap-tiap kelas memiliki dua tempat
tempat sampah yang terpisah antara sampah basah dan sampah kering. Tidak hanya di tiap-tiap kelas, tempat sampah juga diletakan di tempat-tempat yang mudah dijangkau oleh seluruh warga sekolah, seperti di halaman sekolah, di kavetaria ataupun di dekat WC siswa. Sampah-sampah basah yang terdapat di sekolah diolah menjadi kompos sedangkan sampah kering dibuang ke tempat penumpukan sampah sementara yang disediakan oleh pemerintah kota. Selain menyediakan tempat sampah yang banyak, sekolah juga menyediakan Toilet (WC) untuk siswa sebanyak 4 dan untuk guru disediakan 2. Dengan telah disediakannya sarana kebersihan yang begitu banyak diharapkan seluruh warga sekolah dapat memanfaatkan dan memeliharanya dengan baik.  
b.Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan
Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan yang dilaksanakan di SD Negeri 01 Pauh Kota Pariaman dituangkan dalam beberapa program kegiatan sebagai berikut :
1.  Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran. Model pembelajaran dikembangkan sesuai dengan karakteristik tiap-tiap mata pelajaran. Model pembelajaran yang dikembangkan dibuat sedemikian rupa sehingga lebih menarik bagi siswa.
2.  Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar (isu lokal) maupun isu global lainnya. Penggalian dan pengembangan materi Lingkungan Hidup ini dilakukan dengan cara meminta siswa mencari isu lingkungan yang ada di sekitar melalui massa ataupun media elektronik.
3.  Pengembangan metode-metode belajar berbasis lingkungan dan budaya. Metode-metode belajar yang dikembangkan antara lain metode diskusi, tanya jawab ataupun metode penugasan di samping metode ceramah. Dengan metode yang bervariasi diharapkan siswa akan lebih termotivasi untuk mempelajari Lingkungan Hidup
4.  Pengembangan kegiatan kurikulum untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan hidup.
c.Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif
Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisiptif yang dilaksanakan di SD Negeri 01 Pauh Kota Pariaman dituangkan dalam beberapa program kegiatan sebagai berikut :.
1.    Menciptakan kegiatan ektra kurikuler /kokurikuler di bidang lingkungan hidup  berpasis Partisipatif sekolah. kegiatan ini dilakukan melalui LH seperti poster dan mengarang  
2.    Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar. Kegiatan ini diisi dengan berpartisipasi membuat taman sekolah ditempat yang telah ditentukan oleh pihak pemda. Taman sekolah ini selalu dirawat dan dibersihkan baik oleh guru maupun murid. Dengan demikian taman sekolah ini dapat terpelihara dengan baik.
3.  Membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah. Kegiatan kemitraan dijalin bersama dengan Bappeda Kota, sekolah-sekolah yang ikut program Adiwiyata ataupun masyarakat yang ada di sekitar sekolah.

d..Pengelolaan dan atau Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah :
Pengelolaan dan atau Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah yang dilaksanakan di SDN 01 Pauh Kota Pariaman dituangkan dalam beberapa program kegiatan sebagai berikut :
1.    Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup
2.    Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah
3.     Penghematan energi dan penggunaan energi alternative
4.     Penghematan air
5.     Penghematan alat tulis sekolah
6.     Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat
7.     Pengembangan sistem pengelolaan sampah
8.     Penggunaan pupuk organik dan lain-lain
II. Kendala dalam pelaksanaan Program Adiwiyata
Program-program yang telah dimulai tahun 2007 ini harus dibenai kembali diawal tahun 2010 karena gempa 30 September 2009  telah menghancurkan gedung dan fasilitas yang mendukung Program Adiwiyata . Namun demikan  seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar iut berupaya keras dalam menciptakan lingkungan  yang bersih dan nyaman .Atas kebersamaan dari semuanya Program Adiwiyata ini dapat diwujudkan  di SDN 01 Pauh Kurai Taji Pariaman Selatan agar dapat:
1.    Menjalin kerjasama dengan pihak lain (Pemda, Bapedda, Dinas Pendidikan) agar dapat menggunakan hasil karya siswa berupa map atau tas daur ulang sampah plastik untuk kegiatan seminar ataupun pelatihan yang diadakan
2.    Melakukan kegiatan pembelajaran dunia sekitar melalui studi lapangan
3.    Menetapkan pendidikan untuk pendidikan lingkungan hidup dalam RAPBS, BOS maupun Komite Sekolah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar